时间:2025-05-24 13:56:13 来源:网络整理 编辑:焦点
Warta Ekonomi, Jakarta - Ekosistem toko kelontong modern di Indonesia terus berkembang pesat seiring quickq哪里下载
Ekosistem toko kelontong modern di Indonesia terus berkembang pesat seiring perjalanan 17 tahun Sampoerna Retail Community(SRC). Sejak berdiri, SRC konsisten menjadi katalis transformasi sektor UMKM toko kelontong, membentuk ekosistem usaha kecil yang tangguh, mandiri, dan berdaya saing tinggi.
Perayaan ulang tahun ke-17 SRC yang digelar di Jakarta pada Senin (19/5/2025) mengusung semangat gerakan #SatuTujuan untuk #JadiLebihBaik. Perayaan ini tak hanya menjadi ajang selebrasi, tetapi juga momentum memperkuat sinergi antara UMKM, mitra bisnis, dan pemangku kepentingan untuk membangun ekonomi inklusif dan berkelanjutan.
Direktur PT SRC Indonesia Sembilan (SRCIS), Romulus Sutanto, menegaskan bahwa perjalanan panjang SRC mencerminkan kekuatan strategis toko kelontong dalam mendukung perekonomian nasional. Ia menyebut, kolaborasi dan inovasi menjadi kunci dalam membangun UMKM yang berdaya saing.
“Dampak dari perjalanan panjang SRC tidak hanya tercermin dalam cerita sukses para pemilik toko kelontong, tetapi juga terbukanya lapangan kerja, meningkatnya pendapatan masyarakat, dan berputarnya roda perekonomian lokal. Lebih dari sekadar jaringan usaha, ekosistem SRC telah menjadi kekuatan ekonomi kerakyatan yang memperkuat daya saing melalui pendekatan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Romulus.
Baca Juga: Tantangan UMKM Hadapi Kesulitan Akses Pembiayaan dan Literasi Keuangan Terjawab Lewat Program Ini
Saat ini, SRC membina lebih dari 250 ribu toko kelontong yang tersebar di seluruh Indonesia. Dampaknya meluas, tidak hanya dirasakan pemilik toko, tetapi juga keluarga, masyarakat sekitar, hingga menopang stabilitas ekonomi nasional.
Transformasi SRC dibangun secara bertahap. Mulai dari pelatihan dan pendampingan kepada pemilik toko, pembentukan identitas visual yang seragam, penguatan distribusi melalui jaringan Mitra SRC, hingga digitalisasi lewat aplikasi AYO by SRC.
Romulus menjelaskan, “Transformasi ini dilakukan dengan matang dan terencana. Pertama, SRC membangun pondasi komunitas dengan pelatihan dan pendampingan yang memperkuat pengetahuan bisnis pemilik toko. Kedua, SRC menghadirkan identitas visual yang seragam dan profesional, menciptakan citra baru toko kelontong yang lebih modern. Ketiga, sistem distribusi diperkuat melalui kemitraan dengan Mitra SRC yang menjamin pasokan barang secara efisien. Keempat, teknologi diperkenalkan melalui aplikasi AYO by SRC yang menjadi jembatan digital antara pemilik toko, pemasok, dan konsumen.”
Aplikasi AYO by SRCmenjadi pusat kendali bisnis yang menggantikan metode manual. Melalui aplikasi ini, pemilik toko dapat melakukan pemesanan, pencatatan penjualan, hingga manajemen stok. Aplikasi ini juga dilengkapi fitur unggulan seperti Pojok Bayar, Pojok Untung, dan Pembiayaan.
Baca Juga: Mendag Sebut Platform AI Bantu UMKM Akses Informasi Ekspor
Pojok Bayarmenghadirkan layanan pembayaran digital seperti token listrik, pulsa, hingga iuran BPJS. Pojok Untungmembuka peluang usaha baru dengan menjadi mitra bisnis, sementara fitur Pembiayaanmenyediakan akses modal bagi toko kelontong untuk berekspansi.
“Ekosistem SRC hadir bukan sekadar sebagai pendamping, tetapi sebagai kekuatan yang mendorong transformasi ekonomi dari akar rumput. Melalui program Pojok Lokal, SRC membuka akses pasar bagi produk UMKM dan memperkuat perputaran roda ekonomi di tingkat komunitas. Lebih dari itu, SRC menjadi motor penggerak yang menjaga keberlangsungan usaha kecil, menciptakan peluang kerja, serta mendorong inklusi ekonomi yang berkelanjutan,” kata Romulus.
Sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto tentang pembangunan ekonomi yang berpihak pada rakyat, SRC menunjukkan bahwa keberpihakan terhadap pelaku usaha kecil bukan sekadar narasi, melainkan langkah strategis. Di usia ke-17, SRC menegaskan posisinya sebagai fondasi penting dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen.
Gapai Kemuliaan Roadshow Bicara soal Cara Memilih Pemimpin dalam Islam2025-05-24 13:54
Ikut Pembekalan Calon Wamen Prabowo, Ini Kata Bima Arya2025-05-24 13:16
Perkuat SDM, Kolaborasi Baznas RI dan UIN Jakarta Perkaya Literasi dan Keilmuan Zakat2025-05-24 13:07
Tingkatkan Kompetensi Karyawan Milenial dan Gen Z, PNM Kembali Gelar Learning Festival 20242025-05-24 12:51
Aniaya dan Gunduli Anak, Alasan Habib Bahar 'Aneh'2025-05-24 12:51
KemenKopUKM Akan Dorong Promosi UMKM dengan Smesco Indonesia2025-05-24 12:35
Temui Korban Kebakaran di Kemayoran, Pramono Anung Sebut Warga Ingin Kepastian Tempat Tinggal2025-05-24 12:30
Cegah Korupsi, KPK Tinjau Pelayanan Publik di Bantul dan Yogyakarta2025-05-24 12:17
DPR Usulkan Money Politics Dilegalkan Dalam Peraturan KPU2025-05-24 11:50
Denny Indrayana: Jangan Sampai Penundaan Pemilu Menjadi Kenyataan2025-05-24 11:12
5 Dampak Positif dan Negatif Terlalu Sering Mengeluarkan Sperma2025-05-24 13:35
1 Tahun Whoosh Beroperasi, Menhub Budi Karya Harap Jangkauan Lebih Luas2025-05-24 13:24
1 Tahun Whoosh Beroperasi, Menhub Budi Karya Harap Jangkauan Lebih Luas2025-05-24 13:00
Jumlah Kabinet Diprediksi Bakal Gemuk, Bahlil Sebut Hak Prerogatif Prabowo2025-05-24 12:55
5 Cara Menurunkan Kolesterol di Usia Muda Tanpa Obat2025-05-24 12:27
Pemprov DKI Gelar Rapat Penanganan Korban Kebakaran di Kemayoran2025-05-24 12:23
Makin Tua Makin Sering Marah, Ternyata ini Penyebabnya2025-05-24 11:56
Jumlah Kabinet Diprediksi Bakal Gemuk, Bahlil Sebut Hak Prerogatif Prabowo2025-05-24 11:46
7 Cara Menghilangkan Tangan 'Kecabean', Bahannya Ada di Dapur Rumah2025-05-24 11:22
Pulih dari Penyakit Jantung Rematik Tanpa Operasi Besar2025-05-24 11:10