Wajah Membulat Karena Steroid, Apakah Bisa Kembali Normal?
Pernahkah Anda melihat seseorang yang wajahnya tampak lebih bulat dan membengkak seperti bulan purnama? Bisa jadi itu adalah moon face.
Moon facesendiri merujuk pada kondisi yang dipicu efek samping penggunaan obatsteroid jangka panjang.
Dokter di RS Bethsaida Gading Serpong Jessica Louisa mengatakan, moon facebisa jadi sinyal bahwa tubuh sedang menyesuaikan diri atau justru bereaksi berlebihan terhadap obat keras yang disebut kortikosteroid.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
"Steroid itu obat keras, mengandung hormonal. Jadi, hanya boleh digunakan untuk pasien tertentu dan sesuai anjuran dokter," kata dia.
Jessica juga menjelaskan, satu kesalahan umum yang sering terjadi adalah menghentikan steroid secara tiba-tiba. Bukan menghilangkan moon face, hal ini justru bisa memperburuk kondisi tubuh, termasuk munculnya moon faceyang lebih parah sebagai efek rebound.
"Kalau tiba-tiba disetop setelah cukup lama minum dosis tinggi, efek samping seperti moon facebisa langsung muncul. Makanya harus diturunkan secara bertahap," kata Jessica.
Kata dia, setiap kasus perlu dilihat dari lamanya penggunaan dan dosis yang dikonsumsi. Steroid dosis rendah dan jangka pendek mungkin bisa dihentikan lebih cepat.
Tapi, untuk pasien yang sudah lama mengonsumsi dalam dosis tinggi, proses penghentian harus dilakukan bertahap (tapering off), di bawah pengawasan medis.
Apakah moon face permanen?
![]() |
Kabar baiknya, moon facetidak bersifat permanen. Kondisi ini bisa kembali normal asalkan penanganan dilakukan dengan benar.
Dengan pemantauan dokter, dosis steroid bisa dikurangi secara bertahap sampai tubuh beradaptasi kembali.
Selain itu, menerapkan pola makan sehat, olahraga teratur, dan tidur cukup bisa membantu mempercepat pemulihan bentuk wajah.
"Moon facebisa hilang, tapi memang harus take off [steroidnya] berkala. Enggak bisa langsung diberhentikan begitu saja. Kalau enggak hati-hati, efek samping lainnya bisa muncul juga," kata Jessica.
(责任编辑:探索)
- ·Anggaran Pendidikan Tahun 2025 Turun, PIP, KIP, Hingga Tunjangan Guru Terancam Tak Optimal
- ·Alasan Habiburokhman Mau Jadi Penjamin Mahasiswi ITB Tersangka Meme Jokowi
- ·Peningkatan Daya Saing Terhambat, Kemenperin Ungkap Alasannya
- ·Musim Ditutup! PLN Mobile Proliga 2025 Jadi Ajang Bersinarnya Talenta Muda Tanah Air
- ·Jelang 74 Hari Pemerintahannya Berakhir, Jokowi Dukung Energi Baru Terbarukan Hadapi Perubahan Iklim
- ·Kemenperin Soal Panasonic Holdings PHK Ribuan Karyawannya: Tidak Terjadi di Indonesia
- ·Link dan Cara Pra Pendaftaran SPMB Jakarta 2025 Jenjang SMP, SMA dan SMK
- ·Link dan Cara Daftar Jalur Mandiri PNJ 2025, Segini Besaran Biaya Pendaftarannya
- ·PSI Langsung Ngegas di DPRD DKI: Anies Diserang...
- ·Klaim Sekarang! Ini Tips Menikmati Saldo DANA Kaget Saat Akhir Pekan
- ·5 Manfaat Jalan Kaki Usai Makan Siang, Bakar Lemak Lebih Banyak
- ·Prabowo: Kalau Kita Lemah, Kita Tak Bisa Bantu Palestina!
- ·Keluarga Kolonel Cpl Antonius Hermawan yang Gugur dalam Ledakan Garut: Tak Sempat Pulang Minta Restu
- ·Puan Minta Pemerintah Jamin Keselamatan WNI yang Terdampak Konflik India
- ·3 Wilayah Jakarta Diramal Hujan Siang Hari Ini
- ·Jaga Ekosistem Laut Tetap Lestari, Ini Aksi Nyata BRI Menanam
- ·Masih Ingat Peran Guru BK? Kini Setiap Guru Harus Siap Dampingi Siswa Secara Psikologis
- ·TNI AD Selidiki Mengapa Warga Sipil Bisa Masuk Area Pemusnahan Amunisi di Garut
- ·78 Persen Konsumen Pertalite Rutin Mengisi Kendaraannya 19,5 Liter Setiap Hari
- ·Demi Industri Pos yang Sehat, Asperindo Dukung Kebijakan Komdigi