Jepang Menuntut Trump Bersikap Adil dalam Negosiasi Dagang, Ada Apa?
Jepang menuntut adanya prinsip keadilan dalam negosiasinya terkait dengan kesepakatan dagang dengan Amerika Serikat (AS). Hal ini menyusul tuduhan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba menegaskan bahwa pihaknya ingin diskusi perdagangan yang adil. Ia tak menjelaskan lebih rinci terkait dengan tuntutan mitra dagangnya soal dugaan sengaja melemahkan yen demi keuntungan dari Jepang.
Baca Juga: Siap Intervensi, Ini Strategi Bank Sentral Jepang Hadapi Efek Aturan Bea Masuk Trump
"Kita harus menangani isu ini dari sudut pandang keadilan," kata Ishiba dalam konferensi pers, dilansir dari Reuters, Senin (21/4).
Jepang sendiri telah lama membantah tudingan bahwa mereka memanipulasi nilai tukar yen. Pemerintah Jepang secara historis justru berusaha menahan penguatan yen karena dapat merugikan sektor ekspor yang menjadi tulang punggung ekonomi negara tersebut.
Adapun Ishiba juga menepis kemungkinan bahwa pihaknya akan menggunakan kepemilikan besar atas surat utang negara sebagai alat tawar-menawar dalam pembicaraan perdagangan dengan Trump.
“Hal ini didasarkan pada kepercayaan antara kedua negara, serta stabilitas ekonomi global dan masing-masing negara,” ujarnya.
Diketahui, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah mengenakan tarif sebesar 24% pada berbagai produk ekspor dari Jepang ke Amerika Serikat. Meski demikian, sebagian besar tarif tersebut masih ditangguhkan hingga awal Juli.
Baca Juga: Trump Naikkan Tarif, Multifinance RI Kena Getahnya
Sementara itu, tarif universal sebesar 10% tetap diberlakukan, termasuk bea 25% terhadap mobil yang merupakan salah satu komoditas ekspor utama dari Jepang.
下一篇:Manuver Vietnam Hindari Kebijakan Tarif Balasan dari Amerika Serikat
相关文章:
- Hari Anak Nasional 2024: Sejarah, Tema, Logo, dan Maknanya
- INFOGRAFIS: Daftar Obat Herbal yang Diamankan BPOM, Bisa Rusak Ginjal
- Berbeda dengan Pria, Studi Temukan Alasan Wanita Berselingkuh
- Menko AHY Targetkan Penurunan Harga Tiket Pesawat Sebelum Desember 2024
- Uni Eropa Sinyalkan Akhir Siklus Pemangkasan Suku Bunga, Inflasi Diperkirakan Stabil di 2%
- Ditanyai BEI Soal Volatilitas Transaksi, Begini Jawaban Manajemen Adaro Minerals (ADMR)
- Anti Lebay, Ini 6 Aturan Dasar Pakai Perhiasan buat Wanita
- Viral Teh Disebut Berbahaya untuk Anak, Benarkah?
- Sering jadi Suplemen, Benarkah Kunyit Merusak Liver?
- 25 Wilayah Ini Waspada Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 12
相关推荐:
- Besok, Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Bendungan Cipanas di Sumedang dan Tol Cimanggis
- Banyak Manfaat, Tapi Pepaya Tak Dianjurkan buat 6 Kelompok Ini
- Aturan Judi Diubah, Negara Arab Ini Siap Bangun Kasino Terbesar
- 6 Rahasia agar Tampil Lebih Menawan, Dijamin Si Dia Langsung Melirik
- Wajib Coba, Metode Jalan Kaki 6
- Sandiaga Yakin Target 10 Juta Kunjungan Wisman 2024 Bisa Tercapai
- IHSG Sesi Siang Terkoreksi Tipis ke Level 7.184, INCO, ANTM dan BBCA Top Losers LQ45
- Indonesian Heritage Agency Segera Buka Lagi Museum Nasional Indonesia
- Putri Tanjung: Saatnya Perempuan Indonesia Bersinar di Panggung Global
- Erick Thohir Gandeng Amazon Web Service, Perkuat Proses Manajemen di Berbagai BUMN
- Hari Anak Nasional 2024: Sejarah, Tema, Logo, dan Maknanya
- Aturan Pembayaran Tol MLFF Diteken Jokowi, Ada Dendanya!
- 5 Minuman Pengencer Dahak, Ampuh Bikin Tenggorokan 'Plong'
- Produksi Beras Naik 14,49%, Stok Tembus 4 Juta Ton: Prabowo Dorong Swasembada Daerah
- Perkumpulan Dokter Jamu: Madu & Kunyit Redakan Gangguan Lambung
- 10 Kota di Dunia dengan Pajak Turis Termahal, Ada Rp700 Ribu per Malam
- Alexander Marwata Tegaskan KPK Kini Fokus Ungkap Kasus Kerugian Negara daripada OTT
- Moeldoko: Tapera Bukan untuk Biayai IKN hingga Makan Gratis
- Jakarta Fair Kemayoran 2025 Mundur 7 Hari, Digelar 19 Juni
- Trump Sebut Capai Kesepakatan Soal Ekspor Mineral Tanah Jarang China ke AS