会员登录 - 用户注册 - 设为首页 - 加入收藏 - 网站地图 RUPTL Terbaru Sorot Energi Laut, Proyek Perdana 40 MW Siap Beroperasi 2028!

RUPTL Terbaru Sorot Energi Laut, Proyek Perdana 40 MW Siap Beroperasi 2028

时间:2025-06-05 09:34:46 来源:quickq官网下载apk 作者:探索 阅读:957次
Warta Ekonomi,quickq最新版本安卓下载 Jakarta -

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan bahwa Indonesia akan mulai mengembangkan energi gelombang laut sebagai bagian dari strategi transisi menuju energi bersih. Rencana tersebut telah masuk secara resmi dalam dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025–2034.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, mengungkapkan bahwa potensi energi laut Indonesia mencapai 63 gigawatt (GW), namun hingga kini belum dimanfaatkan.

RUPTL Terbaru Sorot Energi Laut, Proyek Perdana 40 MW Siap Beroperasi 2028

RUPTL Terbaru Sorot Energi Laut, Proyek Perdana 40 MW Siap Beroperasi 2028

“Untuk pertama kalinya dalam RUPTL disebutkan potensi pengembangan energi laut atau ocean energy development, baik itu dari arus laut di permukaan, tengah, maupun dasar laut. Intinya, kita sudah buka peluangnya,” ujarnya, dalam Human Capital Summit 2025 di Jakarta, Rabu (4/6/2025).

RUPTL Terbaru Sorot Energi Laut, Proyek Perdana 40 MW Siap Beroperasi 2028

Baca Juga: Pemerintah Bakal Bangun PLTN 500 MW, Siapa yang Garap?

RUPTL Terbaru Sorot Energi Laut, Proyek Perdana 40 MW Siap Beroperasi 2028

Pada periode RUPTL 2025–2034, pemerintah menargetkan pemanfaatan awal sebesar 0,04 GW atau 40 megawatt (MW). Proyek percontohan akan dilakukan di dua wilayah dengan kapasitas masing-masing 20 MW di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dinilai memiliki potensi arus laut paling kuat.

“Target operasionalnya pada 2028 dengan kapasitas 40 MW di NTB dan NTT. Memang, potensi arus laut terbesar ada di wilayah tersebut,” kata Eniya.

Baca Juga: Bioenergi Diakselerasi, Pemerintah Optimalkan Sampah Jadi Listrik di RUPTL

Ia juga menyampaikan bahwa studi kelayakan proyek telah dilakukan bersama University of Maryland, Amerika Serikat. “Sudah ada beberapa studi yang kami kerjakan bersama University of Maryland. Harapannya, proyek ini bisa segera direalisasikan,” ujarnya.

Sebagai informasi, dalam RUPTL PLN 2025–2034 ditargetkan penambahan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW. Dari jumlah itu, 76% atau sekitar 52,8 GW berasal dari energi baru terbarukan (EBT), meliputi tenaga surya, air, angin, panas bumi, bioenergi, dan nuklir.

Sementara itu, 10,3 GW ditargetkan berasal dari sistem penyimpanan energi seperti baterai dan pumped storage, serta 16,3 GW sisanya dari pembangkit berbasis gas dan batu bara.

(责任编辑:百科)

相关内容
  • 15 Daftar Instansi yang Buka Formasi CPNS 2024 untuk Lulusan SMA
  • Redefinisi Couture Radikal oleh Demna untuk Balenciaga
  • Prabowo Sebut Hubungan Indonesia
  • Gaya Sederhana Selvi Ananda, Tapi Sebenarnya Serba Prada
  • BPIP Siapkan Paskibraka Tampil Prima
  • Perempuan Berperan Strategis dalam Pengembangan Ekonomi Digital dan Industri Kreatif
  • NFA Optimis Banpang Akan Kembali Gunakan Beras Dalam Negeri
  • China Fokus Tarik Investasi Asing, Ajak Industri Lawan Manuver Trump
推荐内容
  • KemenpanRB: ASN yang Lajang akan Pindah ke IKN Tahap Awal
  • Pengemasan dan Kolaborasi Penting untuk Tingkatkan Potensi Ekraf Seni Pertunjukan
  • China Fokus Tarik Investasi Asing, Ajak Industri Lawan Manuver Trump
  • Menhub Sebut Mudik H
  • Jakarta Akan Bangun Stadion Kelas Dunia di Tanjung Priok
  • Ketegangan China–Taiwan Memanas, Saling Tuduh Soal Serangan Siber