Broker Global Octa soal Pemilu AS dan Potensi Dampak pada Pasar
Hubungan antara afiliasi partai presiden Amerika Serikat (AS) dan pertumbuhan ekonomi telah menjadi topik penelitian dan perdebatan ekstensif. Secara historis, beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara partai yang berkuasa dan kinerja ekonomi.
Misalnya, data dari era pasca Perang Dunia II sering menunjukkan bahwa ekonomi AS tumbuh lebih cepat di bawah pemerintahan presiden Demokrat daripada presiden Republik. Namun, korelasi ini tidak selalu menyiratkan hubungan sebab akibat.
"Pertumbuhan ekonomi merupakan fungsi dari berbagai variabel, termasuk kondisi ekonomi global, kemajuan teknologi, kebijakan fiskal dan moneter, juga kejadian tak terduga seperti bencana alam atau pandemi. Oleh karena itu, menghubungkan kinerja ekonomi dengan afiliasi partai presiden saja akan terlalu menggampangkan dan berpotensi menyesatkan," kata Kar Yong Ang selaku analis broker global Octa.
![]() (Foto: doc Octa) |
Indikator makro utama AS pada 2004-2024
Analisis Octa, Kar Yong Ang, menilai bahwa terkadang keberuntungan yang menciptakan rekam jejak presiden dalam perekonomian. Secara keseluruhan, dari indikator makro historis, tidak ada kesimpulan pasti tentang siapa presiden yang lebih baik bagi perekonomian.
"Misalnya, Obama memasuki Gedung Putih ketika perekonomian AS baru akan mulai pulih setelah krisis keuangan besar pada tahun 2007-2008, sedangkan Trump dapat dikatakan kurang beruntung karena ia menghadapi krisis Covid yang belum pernah terjadi selama tahun terakhir masa jabatannya sebagai presiden," katanya.
Secara keseluruhan, dilihat dari indikator makro historis, tidak ada kesimpulan pasti yang dapat diambil tentang siapa presiden yang lebih baik bagi perekonomian.
Adapun saham AS cenderung mengalami peningkatan volatilitas jelang pemilihan umum (pemilu). Menurut Kar Yong Ang, hal ini umumnya disebabkan oleh ketidakpastian seputar perubahan kebijakan yang memengaruhi perdagangan internasional, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas geopolitik.
Untuk itu, pelaku pasar biasanya hanya 'menunggu dan mengamati' sampai pemilu menunjukkan hasil jelas. Secara historis, kinerja pasar saham cenderung lebih baik pada tahun setelah pemilu, terutama jika partai petahana menang, yang menunjukkan keberlanjutan kebijakan.
Meskipun pemilu dapat memicu reaksi langsung, data mengungkapkan bahwa dampak jangka panjangnya terhadap pasar finansial cenderung terbatas. Kinerja pasar jangka menengah hingga jangka panjang lebih sering dipengaruhi oleh parameter ekonomi yang lebih luas seperti tren inflasi.
Terkait performa Dow Jones Industrial Average (DJIA) pada 2004-2024, sejarah mencatat berbagai sektor seperti perawatan kesehatan, energi, teknologi, dan finansial memiliki reaksi berbeda terhadap hasil pemilu. Pemilu AS 2016 adalah contoh untuk pasar yang bereaksi kuat terhadap hasil pemilu, mengantisipasi pemotongan pajak dan reformasi regulasi yang meningkatkan sentimen pasar.
Dolar AS
Persepsi domestik dan internasional tentang kebijakan ekonomi kandidat memengaruhi kinerja dolar AS selama tahun-tahun pemilihan presiden. Kandidat yang dianggap konservatif secara fiskal dapat memperkuat dolar dengan prediksipengurangan belanja pemerintah dan inflasi yang lebih rendah. Sebaliknya, kandidat pendukung kebijakan fiskal ekspansif dapat melemahkan dolar.
Faktor krusial lain, adalah kebijakan perdagangan. Kandidat yang proteksionis bisa memberlakukan tarif atau merundingkan ulang kesepakatan dagang, memengaruhi nilai dolar. Kebijakan proteksionis dapat menyebabkan dolar menguat dalam jangka pendek, tetapi juga dapat mengakibatkan balasan dari mitra dagang, melemahkan dolar dalam jangka panjang.
Stabilitas geopolitik dan hubungan luar negeri merupakan aspek tambahan yang dapat memengaruhi dolar. Kandidat yang diprediksi mengambil kebijakan luar negeri dapat meningkatkan kepercayaan investor, yang mengarah pada penguatan dolar. Sementara, kandidat dengan kebijakan yang berpotensi mengganggu stabilitas dapat menyebabkan pelemahan dolar.
Selanjutnya, terkait performa Indeks Dolar AS (DXY) pada 2004-2024. Selama 20 tahun terakhir, DXY mengalami performa yang lebih baik di bawah Presiden Demokrat dan memiliki imbal hasil negatif di bawah kepemimpinan Republik.
Tetapi, seperti halnya indeks saham AS, tren ini pun tak dapat dianggap gampang. Dolar AS adalah mata uang cadangan global yang dipengaruhi oleh berbagai faktor di luar kebijakan presiden.
Emas
Emas yang dianggap sebagai aset safe haven, biasanya mengalami peningkatan permintaan selama periode pemilu. Menurut data historis pada tingkat mikro, harga emas cenderung naik di beberapa bulan jelang pemilihan, dan dapat terus meningkat jika hasil pemilihan ditentang atau menyebabkan perubahan kebijakan yang signifikan.
"Jika kita mengamati gambaran yang lebih besar, kita melihat bahwa harga emas cenderung meningkat dalam jangka panjang dan sikap ideologis presiden AS yang sedang menjabat hanya berdampak sangat kecil atau bahkan tidak berdampak sama sekali terhadap performa emas. Nilai emas memang meningkat hampir dua kali lipat selama masa jabatan pertama Presiden Obama, tetapi mengalami penurunan 30 persen selama masa jabatan keduanya," papar Kar Yong Ang.
Performa Emas (XAU) pada 2004-2024 berdasarkan studi World Gold Council (WGC) memperlihatkan bahwa biasanya sedikit lebih baik dalam enam bulan jelang pemilihan presiden dari Partai Republik dan tetap stabil kemudian.
Di sisi lain, performa emas cenderung buruk sebelum pemilihan presiden dari Partai Demokrat dan sedikit di bawah rata-rata jangka panjang dalam periode enam bulan pasca pemilu. Namun, WGC mengakui bahwa hasil ini secara statistik tidak signifikan, dan bahwa emas tidak merespons afiliasi partai presiden yang terpilih, tetapi lebih mungkin merespons efek yang ditimbulkan oleh kebijakan tertentu.
Disclaimer: Trading melibatkan risiko dan mungkin tidak cocok untuk semua kalangan investor. Gunakan keahlian Anda dengan bijak serta evaluasi semua risiko terkait sebelum mengambil keputusan investasi.
(adv/adv)-
Di Balik 3 Harimau Mati: Medan Zoo Utang Pakan Satwa, Staf Tak DigajiGibran Bela MatiMenikmati Bandung Jauh dari Hiruk Pikuk KotaPolisi Buru Pelaku Ancaman Penembakan Terhadap Anies Lainnya5 Tren Makeup yang Bakal Melejit di Tahun 20245 Buah Penurun Asam Urat, Ampur Usir Rasa Sakit5 Daun untuk Mengobat Asma, Alami dan Minim Efek SampingJangan Cuma Hilirisasi! Prabowo Gelar Karpet Merah Buat Perusahan China Masuk ke Semua SektorPercepat Program 3 Juta Rumah, Menteri BUMN Erick Thohir: 123 Ribu Rumah Siap DibangunDiabetes Tipe 5 Kini Diakui Federasi Diabetes Internasional
下一篇:7 Manfaat Sinar Matahari Pagi, Tak Sekadar Baik untuk Tulang
- ·Pertolongan Pertama saat Sakit Punggung Akibat Saraf Kejepit
- ·Temukan Kejanggalan, Polisi Bakal Periksa Rekening Ratna Sarumpaet
- ·Ombudsman Sebut Pemprov DKI Lakukan Malaadministrasi
- ·Mantan Pengacara Novanto Tetap Divonis 7 Tahun
- ·FOTO: Memanjakan Anabul Saat Libur Natal dan Tahun Baru
- ·Kepala RSPAD dan Danpuspomad akan Turun Pangkat, Ini Penjelasan Panglima TNI
- ·Daftar Tanggal Merah di Bulan Mei 2025, Ada 2 Libur Panjang
- ·Diabetes Tipe 5 Kini Diakui Federasi Diabetes Internasional
- ·Melancong ke Kota yang Dihangatkan 4.000 Jam Sinar Matahari per Tahun
- ·5 Buah Penurun Asam Urat, Ampur Usir Rasa Sakit
- ·Wewangian Pengusir Nyamuk, 5 Tanaman Ini Wajib Ada di Rumah
- ·DPR: Usut Tuntas Perdagangan Perempuan WNI ke Tiongkok
- ·Geledah Rumah Eks Ketua PN Surabaya, Kejagung Temukan Uang Ribuan Dollar Amerika dan Singapura
- ·HUT DKI, KPJPL Edukasi Pentingnya Melestarikan Lingkungan di Bilpin Pulo Gadung
- ·FOTO: Si Paling Nyentrik di Met Gala 2025, Boyong Piano hingga Robot
- ·Dipakai untuk Pengumpulan Donasi Amal dan Oplas, Rekening Ratna Bakal 'Dikorek' Polisi
- ·Bea Cukai Soetta Gagalkan Penyelundupan Sabu Seberat 1,8 Kg hingga Cathinone 3,8 Kg
- ·Airlangga–Sri Mulyani Kompak Desak Bimo Benahi Coretax dan Naikkan Rasio Pajak
- ·FOTO: Perjalanan Biksu Thudong Jalan Kaki 4 Bulan Thailand
- ·2020, Anies Bakal Wajibkan Kendaraan Lolos Uji Emisi
- ·Banyak Dicari di Google Sepanjang 2023, Apa Arti 'Pick Me'?
- ·Turis di Venesia Akan Bisa Cicipi Rasa Kopi dari Air Kanal
- ·7 Ikan Terbaik untuk Penderita Diabetes, Bisa Cegah Komplikasi
- ·Baik buat Mata Kamu, 6 Makanan Ini Bikin Penglihatan Tetap Tajam
- ·Resep Olahan Daging Babi ala Nusantara untuk Natal
- ·Proses Evakuasi Kecelakaan KA Turangga Dengan KA Lokal Bandung Raya
- ·Nasib Medan Zoo, Manajer Sebut Tak Terima Bantuan APBD dari Pemkot
- ·Jangan Anggap Sepele, Aktivitas Harian Ini Ampuh Bakar Kalori
- ·Vape dengan Obat Keras dalam Kasus Jonathan Frizzy, Apa Itu Etomidate?
- ·Menikmati Bandung Jauh dari Hiruk Pikuk Kota
- ·Tingkatkan Produktifitas Masyarakat Pengepul Barang Bekas, UTA’45 Jakarta Sumbang Alat Press Kaleng
- ·Ada 2 Laporan Polisi Terkait Dugaan Penyebaran Hoax Palti Hutabarat
- ·Anies PD Kuasai Isu Pertahanan di Debat Capres
- ·Psikolog Ungkap Dampak Psikologis Mengirim Anak ke Barak Militer
- ·Alasan Asam Lambung Makin Sering Naik saat Kamu Semakin Tua
- ·Pemerintah Tambah Subsidi Pupuk Rp14 Triliun di 2024